Follow Aras Atas on Facebook Contact Us Open!
Join our telegram Contact Us Join Now!

Aras Atas Anak-Anak Negeri Visi Muda

Novel Anak-Anak Negeri

Visi Muda

 

“Mau Mbah buatkan Mie Nak Damar?” Tanya Mbah pada Damar yang masih asyik membaca surat kabar.,

“Boleh Mbah…”

Sudah pukul 13.00 Warung Mbah nampak masih sepi, tidak seperti biasa, tidak banyak mahasiswa yang mampir untuk makan. Tapi Damar sudah menjadi pelanggan setia sejak Ia pertama kalai memesan air putih 28 hari lalu. Damar hampir tidak pernah absen untuk mampir ke sini. Kadang ia siap menunggu pergantian jam kuliah di warung ini, tempat ini sudah menjadi tempat berteduh yang meneduhkannya.

Yanto yang baru saja pulang dari kampus sudah nampak di luar warung berjalan mendekat ke arah Damar.

“Mas,, sudah pulang,?” Tanya Damar.

“Iya Le,,  nggak kuliah?”

Dari pagi, tiga mata kuliah, jam 11 tadi selesai

“Ohw iya teman mu yang kemarin mana’?” Tanya Yanto.

“Imad,?.. mungkin dikosnya”..

"Iya"

“Owh,,… Mbah Nasi satu...”

Yanto juga sudah terbiasa mendatangi warung Mbah, dia dan Damar sudah semakin akrab. Sempat membahas ingin mengadakan beberapa kegiatan bersama, merancang satu wadah perkumpulan sebagai wadah eksplorasi visi-visi hidup mereka. Imad pernah menawarkan diri, jika perlu bantuan dia siap keliling ke kampus-kampus untuk mencari Mahasiswa lain agar bergabung dengan proyek organisasi Damar dan Yanto.

“Pak nasinya dua” Dua orang pemuda terlihat baru masuk, dilihat dari cara berpakaiannya nampaknya mereka dari kampus yang berbeda dengan Damar dan Yanto.

“Iya Gusss, ditunggu sebentar” sahut Mbah sambil menyajikan makanan pesanan  Yanto.

“Ini Mienya Damar” Kata Mbah.


Ikuti Atas Atas Untuk Dapat Info Terbaru : Klik Ikuti Aras Atas

Dua pemuda itu duduk di sebelah Yanto dan Damar.

“Dari kampus Mas?” sapa Yanto duluan..

“Iya Mas” Jawab salah satunya..

“Ow iya kenalin,, Yanto,”

“Saya Amar…”……… “Amir”……….

“Damar” Kata Damar menunggu Mie Instannya dingin.

“Asli mana?”

“Kami dari Aceh, Mas”

“Oww, hebat, Jauh ya..”

Amir nampak tersenyum mendengar kata hebat dari orang baru saja mereka kenal.

“Mas dari Jawa mana?” tanya Amar..

“Dekat, tidak sampai nyeberang pulau” Ujar Yanto sambil berkelakar.. “Monggo-monggo ayo makan dulu”

Dua pemuda itu Amar dan Amir saudara kembar dari Kampus Islam, salah satu kampus ternama di Surabaya. mereka datang dari jauh yakni dari Sabang Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Keempatnya menjadi sangat akrab setelah Amar dan Amir menjelaskan mereka dari Aceh dan alasan-alasannya harus kuliah ke Surabaya. Bukan karena di Aceh tidak ada kampus ternama, mereka memilih meninggalkan kampung halaman untuk mengenyam pendidikan karena sebuah cita-cita mereka.

Kuliah di pendidikan tinggi Islam merupakan pilihan agar menambah wawasan keislaman dari mereka. Mereka menjelaskan di Aceh mereka mendapatkan Islam sudah lebih dari cukup, tapi untuk memperlebar pemahaman Islam secara sosial mereka harus keluar meninggalkan kampung halaman agar secara pengalaman mereka dapat pemahaman langsung. Mereka juga mendapat kabar bahwa di Jawa timur berkembang satu pemahaman Islam yang sangat mengakar pada tradisi sosial yang cukup ramah. Terlebih lagi Jawa Timur merupakan basis masa Islam yang sangat tradisional.

Yanto juga turut menjelaskan latar belakang dirinya yang merupakan keturunan keluarga pondok pesantren. Ayah dari Yanto merupakan pengelola salah satu pendok pesantren terbesar di Jombang. Ini yang membuat Amar dan Amir merasa senang karena dia bisa bertemu anak keturunan penganut Islam yang mereka sedang pelajari.


Ikuti Atas Atas Untuk Dapat Info Terbaru : Klik Ikuti Aras Atas

Damar dan Yanto akhirnya mengajak Amar dan Amir menjadi bagian dari rencana-rencana mereka kedepan yang merancang satu perkumpulan yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa yang berlatar belakang berbeda baik daerah, suku, ras, dan agama. Untuk sementara beberapa unsur sudah terpenuhi, Damar seorang Nasrani, Yanto dari keluarga Pondok Pesantren, Amar dan Amir dari Aceh yang memiliki tradisi Islam yang kuat dan ditambah Imad yang merupakan dari daerah sama dengan Yanto.

“Pak, saya pesan Nasi satu porsi” Datang satu pemuda lagi memesan nasi.

“Iya Tunggu”… sahut Mbah.

Sembari menunggu, Yanto menyapanya dan memperkenalkan diri. Nama anak Itu Tomi, rupanya logatnya dari Batak. Dia beragama Kiristen Katolik yang juga tertarik dengan ide-ide Damar dan Yanto dia pun menyatakan diri bergabung. Tomi yang juga satu kampus dengan Yanto dan Damar tidak begitu susah membangun keakraban. Dia juga ingin mengajak teman satu kosnya bernama Dani untuk bergabung dengan perkumpulan itu.

Usia-usia mereka adalah usia yang hidup, dimana idealisme mereka tumbuh meninggi. Semangat belajar manusia muda sangatlah tinggi, ini ditopang juga oleh idealisme yang mereka miliki. Seperti kata Tan Malaka “Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh kaum muda”. Anak muda bisa “terbentur, terbentur, terbentur, dan Terbentuk” oleh Idealismenya.

Ikuti Atas Atas Untuk Dapat Info Terbaru : Klik Ikuti Aras Atas

Cerita Sebelumnya <<<<>>>> Cerita Selanjutnya

Tentang Novel

Aras Aras | Anak-anak Negeri adalah novel yang menceritakan Tentang Kepemudaan, Novel ini akan dimuat dalam Blog Aras Atas secara berkala.

Novel ini menceritakan sekelompok pemuda yang sedang menempuh pendidikan Strata 1 di Surabaya. Mereka datang dari berbagai daerah. Tokoh dalam Novel di antaranya Damar, Yanto, Imad, Tomy, Dani, Amar dan Amir (Si Kembar). Mereka semua adalah pemuda yang sedang haus akan Ilmu Pengetahuan dan Penempaan Diri sebagai Pemuda. Mereka banyak mendiskusikan realitas kehidupan, sebagian dari yang mereka diskusi dalam Novel adalah adaptasi dari realitas yang sesungguhnya, namun dikemas menjadi dialog novel. Lanjut Baca

Rate This Article

Thanks for reading: Aras Atas Anak-Anak Negeri Visi Muda, Sorry, my English is bad:)

About the Author

Aras Atas

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.
// //