Follow Aras Atas on Facebook Contact Us Open!
Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated

Monokrom Tentang Jarak Pandang

Oleh: Cokro_SIW

Sebuah pegunungan dengan panorama yang sangat indah, syahdu dilihat, segar untuk dinikmati. Awan-awan beriringan menyapa dari atas walau pada kenyataannya jarak mereka berjauhan, tapi nampak seperti dalam satu kesatuan keindahan. Matahari menambahkan efek cahayanya, tepat menyoroti pegunungan dari sisi kiri. Awan sepeti malu-malu lewat dibawahnya.

Terbisik dari dalam hati, seperti apa bila aku mendekati pegunungan itu? Perlahanku berjalan kearahnya, semakin jauhku berjalan semakin mendekat pada pegunungan itu, perlahan juga keindahan yang tadi jauh dari pandangan dan pada akhirnya sirna karena aku sudah ada tepat di atas puncak gunungnya.

Kemana keindahan yang aku lihat dari jauh tadi, masih segar dalam ingatanku tentang bentuk, warna dan panorama indahnya. Tapi di sini banyak sampah, kotoran binatang, bangkai binatang yang tak habis dimakan pemangsa lainnya. Belum lagi ranting-ranting patah, daun-daun kering yang tinggal tunggu waktunya disulut api maka akan ada kebakaran hebat. Iya disekitaran gunung tumbuh batang-batang pohon kokoh, bebatuan yang curam, tanah gembur dan kering saling berselang jarak. Terik matahari menyengat kulit. Aahh sepertinya aku salah tempat kecurigaanku mulai mengalir.

Ternyata keindahan yang aku lihat dari kejauhan tadi, diunsuri kotor dan kesuburan yang bermusim, diunsuri fakta yang saling bertabrakan. Sebaiknya aku balik ke tempat di mana aku berdiri tadi, tempat aku memandang pegunungan dari kejauhan. 15 menit berjalan aku sampai pada tempat awalnya aku melihat keindahan tadi. Tidak ada yang hilang dari panoramanya, hanya saja awan berubah warna menjadi jingga, semakin dalam rasa indahnya.

Aku jadi takut, untuk kembali mendekat meski hanya dikaki gunungnya, hari semakin memperlihatkan sisi gelapnya, keburukan apa lagi yang akan tampak bila malam hari aku kembali ke tempat tadi. Aku jadi sedikit paham keindahan juga dipengaruhi jarak pandang.

Jauh dan dekat memiliki realitasnya masing-masing. Sama-sama menyuguhkan fakta yang tidak bisa dibelokkan apalagi disangkal kebenarannya.

Fakta ini hanya didapati oleh orang-orang yang sudi mencari kebenaran dengan mata telanjang. Bukan kira-kira apa lagi sebatas persepsi buta.


Catatan Lama, 13 April 2017


Baca juga :

Rate This Article

Thanks for reading: Tentang Jarak Pandang : Sabda Ali Wijaya, Sorry, my English is bad:)

About the Author

Aras Atas

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.
// //