Follow Aras Atas on Facebook Contact Us Open!
Join our telegram Contact Us Join Now!

Anak-Anak Negeri, Novel Kepemudaan : Literasi II

Novel Anak-Anak Negeri



LITERASI II

Seruputan Kopi Damar terasa nikmat. Damar mulai menikmati paparan diskusi Pak Sand, Mbah Mejan tidak meluputkan diri untuk menyimak, sembari bolak balik ke dapur mini warungnya. Mungkin Mbah Mejan lebih serius menyimak ketimbang Damar. Ada kenikmatan tersendiri bagi Mbah melihat moment-moment seperti ini. Teringat masa lalunya yang tidak begitu baik dikenang, berjalan sia-sia, teringat juga dengan Pak Sand tidak pernah mengenyam bangku pendidikan sampai usianya 13 Tahun. Di usianya yang semakin senja ini Mbah bersyukur dapat menikmati momen yang sudah Ia sadari, inilah mengapa Mbah Mejan selalu memegang jargon 'Menolak Tua'.

.....................

"Ditingkat Pertama?" Damar meragukan jawabannya sendiri.. namun cukup tegas menjawab.

"Jangan, terburu-buru.. Damar... Saya tahu, diskusi ini pertama buat mu, apa salahnya kamu kantongi dulu pertanyaannya sembari mengais-ngais jawaban dimana saja kamu yakini" Sambil menatap Damar penuh makna...

Tak memberi jeda Damar untuk merespons, Pak Sand mengalihkan pembahasan yang berbeda, agar memecah "fokus" damar atas kata-katanya yang terakhir. Ini hanya metode Distraksi dari Pak Sand [1].

"Damar pernah baca buku apa saja selain materi kuliahnya?"..

"Masih belum Pak,,.."

"Masih belum?...."

"Hehe, maksudnya selama di Surabaya saya belum pernah baca buku-buku umum.."

"Sebelumnya pernah?... ya"

"Dulu waktu SMA baca-baca Novel saja"

"Menarik juga.. pernah baca bukunya Pram?"

"Belum pernah Pak...."

"Oww.. coba baca lah,, asah terus minat mu"

"Izin, tanya Pak Sand,, ini terkait bacaan juga"

"Gimana itu?"

"Pernah baca,, masih sebatas buku-buku materi perkuliahan.. saya membaca tapi ndak konsen, pikiran melayang-layang,, lama-lama jenuh karena ndak ada yang masuk bacaannya"

"Contohnya gimana?"

"Contohnya?...... maksudnya?"

"Iya,, tadi kan baca, tapi pikiran Damar melayang-layang.... Kemana?.. apa pas baca tiba-tiba muncul bakso di ingatannya?" Sembari melepas senyum ke Damar..

"haha, aha hhahha" Damar mengerti dengan candaan Pak Sand...

"Ini berkaitan dengan teori kebutuhan yang tadi kita bahas.. bisa di sebut ' Tujuan Membaca'. Maksudnya..........."

"Assalamualakum'......" tiba-tiba ada yang membaca salam

Suara yang tidak asing bagi Damar, terdengar dari arah pintu warung.. Pak Sand menghentikan uraiannya dan menjawab salam.. Imad.. tiba-tiba nongol. Damar menyalami lebih dulu, Pak Sand juga menyusul, Mbah Mejan yang dari tadi di dapur mininya, keluar untuk menyalami. Tapi Imad lebih dulu jalan ke arah Mbah..

"Mar, aku cari di kos, ternyata ke sini.. Dari Tadi?.. Imad pun duduk di kursi yang dikenakan Mbah Mejan tadi..

"Lumayan" Jawab Damar Singkat..

"Lumayan, baru setengah halaman Literasi kita bahas" Sambung Pak Sand...

"waduh... Belum seberapa dong Pak?" sambung Imad yang tiba-tiba nyambung. mereka tertawa untuk menjeda diskusi..

"Diskusi apa Pak?" Sambung Imad...

Pak Sand menjelaskan duduk perkara damar yang tidak bisa konsent saat membaca, dijelaskan secara singkat, Imad mudah memahami kemana arah diskusi tadi.

"Saya teruskan ya.."..... Pak Sand sedikit mengulang penjelasannya yang awal, supaya Imad bisa mengimbanginya..

"Jadi ada yang dikenal dengan tujuan membaca, maksudnya, untuk apa kita membaca?. Tapi di tahap awal, seseorang baru mulai melatih dirinya agar terbiasa membaca, tujuan dari membaca yang saya jelaskan pertama itu perlu di abaikan dulu, yang pertama tadi tujuannya untuk paham, yang ditahap awal, tujuannya untuk terbiasa membaca. Pada akhirnya sama-sama bertujuan."

Damar dam Imad fokus sekali menyimak, dan jangan lupa, Mbah Mejan juga turut menyimak ditengah kesibukannya mengaduk-aduk adonan jajan di dapur mininya.

Hari semakin siang, Matahari perlahan menaiki titik kulminasinya. Tanpa mengabaikan ritme waktu Pak Sand melanjutkan penjelasannya.

"Nah,, kenapa Damar mengalami distraksi saat membaca buku?" lanjut Pak Sand

"Sebentar Pak, distraksi itu apa?" tanya Imad...

"Hmmmm, konsentrasi kita teralihkan karena ada lintasan pikiran yang muncul saat kita coba fokus pada satu hal. seperti dialami Damar tadi,, tiba-tiba ada Bakso di ingatannya" Tagas Pak Sand, Damar senyam-senyum saja. Imad mengangguk penuh arti..

"Nah,, Kembali ke pertanyaan tadi.. kenapa Damar mengalami distraksi saat membaca buku?"

"Mungkin banyak pikiran?" Sahut Imad, dengan raut wajah bercanda..

"Owh Ya...?" sahut Pak Sand... Imad dan Damar sedikit bingung..

"Siapa tau aja pak,, hehe hehe" Lanjut Imad...

"Oke,, kita anggap saja begitu" Pak Sand sambil tersenyum...

"Lanjut ya,, kalian berdua sudah mulai bingung,, Kenapa seseorang tidak bisa fokus saat baca buku, padahal sudah ada upaya untuk fokus. Ini berkaitan dengan tahap awal kita mulai belajar membaca yang tujuannya untuk terbiasa membaca, yang kedua tentang kesiapan seseorang untuk membaca, seperti tempat dan waktunya. Tahap awal, kita cenderung memaksa untuk paham sementara apa yang kita baca adalah hal yang sangat baru atau asing dengan ingatan kita. Saat baca pun akal kita dipaksa bekerja untuk mencerna kata demi kata, kalimat demi kalimat dari apa yang kita baca. Yang terjadi pikiran kita memunculkan apa saja yang ada di memori kita, itu lah kenapa Bakso bisa muncul seketika, karena kita pernah memakan bakso. sementara yang kita baca, tidak muncul, karena memang tidak ada data di kepala kita..,, .....Gimana Damar?" Pak Sand membaca Gesture Damar yang ingin bertanya tapi sungkan untuk memotong..

"Eee iya, menyambung tadi Pak Sand, jadi maksud Pak, apa yang pernah kita alami terekam di memori kita, seperti halnya saya pernah makan Bakso, iya betul saya pernah makan Bakso".. Imad dengan serius menyimak penjelasan Damar..

"Makanya, ajak-ajak kalau makan Bakso, biar ingatnya bareng-bareng" Sahut Imad sambil menepuk pundak Damar,, hal ini membuat Pak Sand terbahak-bahak.. Damar pun terpaksa ikut tertawa.. 

"Damar, otak kita bisa menampung apa saja yang pernah kita lihat, Panca Indera kita adalah alat perekam aktivitas kita, kemudian dimunculkan diingatan kita, dan aktivitas yang paling dekat itu yang paling cepat diingat. Otak menyimpan semuanya menjadi ingatan, kemudian diolah menjadi pikiran.. kadang-kadang jadi bahan kepikiran seperti kata Imad tadi,,"

Damar mencerna dengan keras apa saja yang dijelaskan oleh Pak Sand sedari tadi. Meski banyak hal yang tidak dicerna dengan halus. Maklum. seperti penjelasan Pak Sand tadi, ini hal asing jadi butuh waktu, toh semua ini akan jadi ingatan bagi Dia dan Imad.

"Damar. Imad.. Pak mau balik ke rumah dulu.."

Damar sedikit kikut, karena merasa diskusi ini belum kelar,, jarang-jarang diskusi seperti ini ada lagi, apa lagi ini adalah momentum pertama dari sekian kali pertemuannya dengan Pak Sand..

"Saya balik lagi, paling satu jam lagi balik ke sini.." Damar lega, mendengar penjelasan Pak Sand..

"Mbah, saya ke rumah dulu sebentar"..

"Oke-oke Sand,, sorry tangan masih kotor.."

"iyo, Mbah,, ayo Imad, Damar" Pak Sand berjalan ke luar..

Imad dan Damar melanjutkan diskusi berdua, tidak banyak yang dibahas, seputar perkuliahan, kenalan baru dan perkumpulan yang mau mereka buat bersama Yanto dll..

Bersambung.....

Baca Cerita Sebelumnya 




[1] Distraksi sebagai metode ; adalah satu gaya pengalihan perhatian pada seseorang, tujuannya adalah menghibur. Ini perlu dilakukan agar seseorang tidak memfokuskan pikirannya pada satu hal, akan tetapi mengalami kegamangan (seperti kaleng kosong). Aras Aras | 

Rate This Article

Thanks for reading: Anak-Anak Negeri, Novel Kepemudaan : Literasi II, Sorry, my English is bad:)

About the Author

Aras Atas

إرسال تعليق

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.
// //