Kulikan Logika Sontoloyo
MAU JADI TANGAN ATAU KAKI ?
Aras Aras | Disela desiran sepoi angin, pada pinggir kali yang hampir mengering, sambil memainkan kaki dengan manja dalam aliran ringan air, Sontoloyo bertanya dalam hati “baiknya jadi Tangan atau Kaki ya ?”...Sayup ramai suara bebek yang berkecipak pada air sungai menambah kenceng laju pikiran Sontoloyo “memangnya ada apa dengan tangan dan kaki?”...tangan dan kaki-ku selama ini baik-baik saja !...ach yang bener?...”lihat tanganmu!” kata batinnya. Kenapa cincin hanya kau pasangkan pada jari tangan kirimu?, lihat juga orang-orang itu...Sontoloyo inget cerita temannya, ketika putri Pak Bowo di lamar oleh anak laki Pak Joko, sebagai bukti lamaran diterima keduanya saling memasangkan cincin pada jari manis pada tangan sebelah kiri... Sontoloyo senyum-senyum...inget perbuatannya tadi pagi waktu ke kamar mandi “tugas tangan kiri jelas dan tegas...tapi tangan kanan juga ndak pernah merasa iri”, “mereka baik-baik saja !” gumamnya.
Trus urusan kaki bagaimana? Kemarin anaknya menangis kecewa karena ketika akan berangkat sekolah sepatunya jebol sebelah...Sontoloyo dengan polos berkata “sudah...pake sepatu sebelah saja, yang sebelah pakai sendal”...anaknya bukannya reda tangisnya, justru tambah kenceng sambil berteriak “aku malu... masak sebelah pakai sendal – sebelah sepatu”. “Kan tujuan pakai sendal atau sepatu untuk melindungi kaki Naakk!” jelas Sontoloyo. “Aku lebih baik ndak pakai sendal dan sepatu” jerit anaknya tambah jadi. Sontoloyo bingung, ini ada apa?...”kaki tidak mau jalan jika kiri-kanannya tidak sevisi dan semisi”...Sontoloyo tersenyum iseng terus menggoda anaknya.
Akhirnya Sontoloyo menyimpulkan “jika ingin belajar bekerja belajarlah pada tangan, tetapi jika ingin belajar arah tujuan maka belajarlah pada kaki !”.
Masa kecil dulu, orangtuanya sering menilai hasil kerja Sontoloyo dengan bahasa-bahasa kiasan; “Nak...ini hasil kerjaan tangan atau kaki?”...jika hasil kerjanya tidak rapi...lain masa Sontoloyo juga bisa diprotes dengan kalimat “Nak...ini kamu berpikir pakai otak atau dengkul?”...Tangan dan kaki ternyata bisa menjadi cerminan “daleman” seseorang ketika berbuat...”benarkah?”...
*
PROFIL PENULIS
Jenjang pedidikan SD, SMP, SMA ia lalui di Lombok Timur (SD Negeri 1 Kesik/Masbagik, SMP Negeri 1 Sikur, SMA Negeri 1 Terara). Semasa kuliah, secara kebetulan pembelajaran penting tentang “peduli” didapatkan pada Era Gerakan Reformasi, era yang mengharuskannya untuk banyak belajar kepada senior-seniornya. Penulis pernah juga bergabung dalam UKM Mapala Loka Samgraha IKIP Negeri Singaraja, dan belajar dalam organisasi ekstra kampus (Himpunan mahasiswa Islam – Cabang Singaraja/kini). Untuk melanjutkan hobi di alam bebas, penulis pernah ikut menjadi pengurus FPTI (Federasi Panjat Tebing) Kabupaten Buleleng – Bali.
Hingga saat ini, penulis bertugas sebagai pengajar mata pelajaran Sejarah di SMA Negeri 2 Gerokgak – Buleleng – Bali.
Dalam kesederhanaan fasilitas komunikasi penulis dengan majelis pembaca bisa bersilaturrahim lewat HP. 087 859 866 252, atau FB : Bonang’SRW. Terimakasih.
Terakhir, tentang keluarga Kecil penulis : Martini (istri), Shri Loma Wiraditya Pangestu (Putra), dan Sirah Zayani Panuluh (Putri)...
”Ikat Keluarga dalam Diri, dan Ikat Diri dalam Keluarga menuju Baiti Jannati...Amiinnn!”.
Rate This Article
Post a Comment
Thanks for reading: Kulikan Logika Sontoloyo | Mau Jadi Tangan Atau Kaki?, Sorry, my English is bad:)