Follow Aras Atas on Facebook Contact Us Open!
Join our telegram Contact Us Join Now!

Aras Atas: Anak-Anak Negeri Tentang Kepemudaan - Batu

Novel Anak-Anak Negeri

Anak-Anak Negeri
Tentang Kepemudaan

Batu 


“Mbahnasi satu”..

“iya ditunggu Damar,, Ada kuliha pagi? Tanya Mbah.

“Iya Mbah”

“Mana temannya”

“Imad maksudnya?”

“Iya Imad”…..

“Belum ketemu, mungkin langsung ke Kampus, Mbah”.

“Pak Sand ndak mampir Mbah?” tanya Damar…

“Belum Nak Damar, kenapa?”

“heheheh nggak juga, tanya saja”.

“Silahkan makan dulu, biar semangat kuliahnya”.. kata Mbah Mejan.

Sembari menikmati sarapan pagi, Damar terus memperhatikan arah pintu masuk, ia memang ingin bertemu pak Sand hari ini. tapi pak Sand belum juga nampak sementara Jam kuliah perlahan menyusul.

“Mbah, berapa sama minum satu?”..

7 ribu saja, lo udah mau brangkat,” tanya Mbah,

“Iya Mbah, sebentar lagi jam kuliahnya dimulai”.

“Mbah, kalau pak Sand datang, tolong titip ini,” sambil menyodorkan batu dan saju jilid tulisan..

“Owh, iya nanti Mbah sampekan,,,,,.. ada lagi nak Damar?”

“Itu saja,, kalau Pak Sand tidak datang, nanti saya ambil lagi ya Mbah”

“Yaa, yaa,, hati-hati ke kampusnya”.

“Iya Mbah, terimakasih, mari Mbah”.

“Iyaa”. Sahut Mbah, sambil tersenyum melihat batu dan tulisan titipan Damar untuk Pak Sand. Mbak Mejan pasti sudah bisa menebak apa maksud dari itu.

Ternyata Damar ingin menyerahkan saju jilid tulisan dan batu yang pernah diserahkan Pak Sand padanya, lantas berkata “belajar pada ini”…..

47 menit berselang, Pak Sand datang setelah Damar kehilangan jejaknya. Dengan pakaian kemeja santai Pak Sand nampak rapih sekali, tas kulit yang ia tenteng, kaca mata bening nemambah penampilannya bak seorang Diplomat.

“Sand,, Baru saja Damar pergi”.. Kata Mbah Mejan.

“Owh,, Dia mampir juga”

“Iya,, tanya sampean tadi”,,

“Owh,,, Kopinya Mbah... Damar tanya apa?”. Pak Sand memastikan lagi

“Iya dari tadi anak itu nampak gelisah, tanyain kamu sampe berkali-kali, Ini ada titipan dari Damar, katanya buatmu, dia tidak bisa nunggu karena ada jam kuliah”

“Apa itu Mbah?”….. tanya Pak Sand penasaran, tapi Mbah langsung geser tak menjawab sambil menyiapkan kopi pesanan Pak Sand.

Pak Sand teringat batu ini pernah ia berikan pada Damar beberapa minggu lalu. Tapi ada satu jilid tulisan judulnya “Batu”.. Pak San membuka halaman pertama yang mejelaskan beberapa definisi mengenai batu-batuan, halaman dua menjelaskan kegunaan batu dari berbagai zaman/sejarah. Beberapa lembar bagian akhir lebih membuat pak Sand kagum, Damar menulis batu dari berbagai sudut pandang kehidupan manusi.

Pak Sand nampak heran dan kagum, ternyata anak ini punya keunikan yang menarik. Keseriusanya membuat Pak Sand kagum. Pak Sand sama sekali tidak menyangka jika Damar menyusun tulisan hingga berlembar-lembar mengenai batu dan bebatuan. Menggambarakan sosok anak muda yang punya spirit belajar yang tinggi, ia membaca sambil tersenyum karena membaca pemaparan Damar dalam tulisan itu. Koran yang biasanya menjadi bacaan favoritnya setiap pagi nampak diacuhkan, Mbah Mejan yang memperhatikannya senyum-senyum saja.

Sudah 20 menit dia duduk dan membaca. Pukul 09.14 Pak Sand pamit menuju kantor.

“Mbah, nanti sampaikan sama Damar, titipannya sudah saya terima. Sampaikan juga, kalau sempat main-main saja ke rumah. Ayo Mbah saya pamit”

“Iya Sand, nanti saya sampaikan..” Sahut Mbah……………………..

Waktu terus berputar, silih berganti pelanggan Mbah Mejan berdatangan, mereka singgah bercengkrama memotong waktu menunggu jam kuliahnya masing-masing. Suasana seperti ini setiap hari Mbah Mejan lalui, waktu ke waktu, angkatan demi angkatan kuliah, hingga generasi berganti generasi Warung Mbah Mejan menjadi tempat persinggahan, kadang Mbah menyebut mereka "tamu waktu", entah apa maknanya, hanya Mbah yang tahu.

Pukul sebelas Damar kembali dari kampus mencari minuman segar di warung Mbah Mejan, mamanjakan kerongkongan sedapat mungkin mengeringkat keringat dipelipis. Ia memesan beberapa makanan ringan, perut pun menagih dimanjakan seperti kerongkongannya. Bersama dengan Imad iya menikmati waktu siangnya, membaca Koran-koran langganan Mbah, tak ada berita yang menggembirakan hati, semua hanya cerita politik yang kian kering dari kemajuan. Ditemani Imad ia berbincang seputar mata kuliah yang mereka terima tadi pagi, semua berjalan landai.

 

“Nak Damar, titipannya tadi sudah Mbah sampaikan”

“Terimakasih Mba.,, Pak Sand lama di warung, Mbah? ”

“Ndak, ndak lama, mampir ngopi saja.. Ada salam dari Pak Sand.. Kalau ada waktu diundang main ke rumahnya”

“Iya, Mbah Terimaksih” 

Mbah meyampaikan titipannya sudah diterima sama Pak Sand, dan Pak Sand memintanya main-main kerumahnya. Damar nampak ceria karena Pak Sand mengundangnya untuk silaturahmi kerumahnya, kabar ini cukup menutupi rasa lelahnya seharian dan kabar dari koran yang tak asyik ia baca.

 

Cerita Sebelumnya <<<<>>>> Cerita Selanjutnya

Tentang Novel

Aras Aras | Anak-anak Negeri adalah novel yang menceritakan Tentang Kepemudaan, Novel ini akan dimuat dalam Blog Aras Atas secara berkala.

Novel ini menceritakan sekelompok pemuda yang sedang menempuh pendidikan Strata 1 di Surabaya. Mereka datang dari berbagai daerah. Tokoh dalam Novel di antaranya Damar, Yanto, Imad, Tomy, Dani, Amar dan Amir (Si Kembar). Mereka semua adalah pemuda yang sedang haus akan Ilmu Pengetahuan dan Penempaan Diri sebagai Pemuda. Mereka banyak mendiskusikan realitas kehidupan, sebagian dari yang mereka diskusi dalam Novel adalah adaptasi dari realitas yang sesungguhnya, namun dikemas menjadi dialog novel. Lanjut Baca

Rate This Article

Thanks for reading: Aras Atas: Anak-Anak Negeri Tentang Kepemudaan - Batu, Sorry, my English is bad:)

About the Author

Aras Atas

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.
// //